Gentapostmcom – Guru dan tenaga honorer di Aceh, yang telah mengabdi selama 20 tahun mendidik anak-anak dari usia dini hingga SLTA, kini merasa perjuangan panjang mereka harus berakhir dengan ketidakpastian.
Setelah mengikuti ujian pada bulan lalu, nasib mereka harus kandas di R3, menambah beban di usia yang telah mencapai 50 tahun.
Di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit, sebagian besar dari mereka telah memiliki menantu, sementara anak-anak mereka sedang berjuang menuntut ilmu di jenjang S1. Beban ekonomi semakin terasa berat, namun mereka tetap berharap agar perjuangan mereka tidak sia-sia.

Harapan mereka kini tertuju pada Pemerintah Pusat untuk memberikan perhatian lebih terhadap nasib mereka, dengan harapan bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Banyak di antara mereka yang juga menaruh harapan besar pada Presiden Prabowo untuk membantu mewujudkan perubahan yang lebih baik, agar nasib mereka mendapatkan perhatian yang layak setelah mengabdi puluhan tahun dalam dunia pendidikan.
Meskipun perjuangan mereka tidak mudah, guru dan tenaga honorer di Aceh terus berharap agar masa depan mereka bisa lebih diperhatikan, dihargai, dan mendapatkan kesempatan yang seharusnya mereka terima.