Jakarta – Dalam upaya memperkuat diplomasi damai dan membangun kembali komunikasi internasional terkait masa depan Aceh, Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Alhaytar melakukan pertemuan penting di Kedutaan Besar Finlandia, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Pertemuan ini turut dihadiri oleh tokoh nasional dan internasional, antara lain Bapak M. Yusuf Kalla (JK) selaku tokoh perdamaian RI, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, serta tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam sejarah perdamaian Aceh, yakni Dr. Dino Patti Djalal (mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Tahun 2014) dan Bapak Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM serta Ketua Tim Perunding RI saat MoU Helsinki 2005).
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan, membahas berbagai isu strategis dan aktual terkait keberlanjutan perdamaian Aceh, pembangunan berkelanjutan, serta perlunya penguatan peran masyarakat Aceh dalam pembangunan nasional dan internasional.
PYM Tgk. Malik Mahmud menekankan pentingnya menjaga spirit perdamaian Helsinki dan mengajak seluruh pihak, baik di dalam maupun luar negeri, untuk terus mendukung Aceh sebagai wilayah yang damai, mandiri, dan berdaya saing.
“Aceh harus terus melangkah ke depan dengan semangat rekonsiliasi, keadilan, dan pembangunan yang inklusif. Dialog seperti ini sangat penting untuk menjaga kesinambungan perdamaian dan meningkatkan peran Aceh di mata dunia,” ungkap beliau.
Advertorial ini menjadi salah satu bentuk komitmen PYM Tgk. Malik Mahmud dalam menjembatani komunikasi lintas negara serta menjamin keberlangsungan hasil dari proses perdamaian yang telah dibangun selama dua dekade terakhir.