Banda Aceh – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Aceh, melalui Surat Keputusan nomor 119/KPTS-DPP/B/PA/III/2025, secara resmi memberhentikan mantan bupati Aceh Utara 2 periode 2012-2017 dan 2017-2022, H. Muhammad Thaib (Cekmad) sebagai kader dan anggota Partai Aceh. Keputusan ini disampaikan melalui surat resmi dari Partai Aceh.
Keputusan tersebut diambil sehubungan dengan kebijakan internal partai dan pergantian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) periode 2024-2029.
Dalam pertimbangan keputusan tersebut, DPP Partai Aceh menyebutkan bahwa H. Muhammad Thaib, yang sebelumnya terpilih sebagai calon anggota DPRA, tidak bersedia untuk mengikuti arahan Ketua Umum Partai Aceh terkait pengunduran dirinya. Oleh karena itu, partai memutuskan untuk menunjuk calon dengan suara terbanyak berikutnya sebagai pengganti, demi kepentingan strategis partai.

Keputusan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta hasil Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki yang menjadi dasar hukum bagi partai politik lokal di Aceh. Pemberhentian ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkannya keputusan pada 5 Maret 2025.
Dalam surat tersebut DPP Partai Aceh menegaskan bahwa keputusan ini dapat diperbaiki jika terdapat kekeliruan yang muncul di kemudian hari. Keputusan tersebut juga telah disampaikan kepada Majeulih Tuha Peuet Partai Aceh.
Pemberhentian mantan bupati Aceh Utara itu untuk menjaga keberlanjutan politik dan strategi dalam memajukan Aceh, sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Aceh, Muzakir Manaf, dan Plt Sekretaris Jenderal, Zulfadli A.Md, di Banda Aceh.