Aceh Utara – Rapat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Utara Tahun 2026 berlangsung di Aula Kantor Camat Meurah Mulia pada Senin (10/02/2025), dengan agenda utama membahas berbagai aspirasi dari masyarakat setempat.
Dalam rapat tersebut, Fauzan T. Iskandar, yang juga menjabat sebagai Imum Mukim Tunong, menyampaikan sejumlah permintaan penting atas nama masyarakat Meurah Mulia. Fauzan mengungkapkan beberapa isu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di hadapan jajaran Pemerintah Daerah Aceh Utara dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Daerah Pemilihan V Aceh Utara, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Perbaikan Jalan Irigasi Krueng Pase

Fauzan menyampaikan keluhan masyarakat mengenai kerusakan parah pada jalan irigasi Krueng Pase, yang merupakan jalur utama Kecamatan Meurah Mulia. Sepanjang 600 meter di Desa Tempok Tengku, jalan tersebut dipenuhi lubang besar dan sering terendam air saat musim hujan. Hal ini menghambat mobilitas warga serta kunjungan tamu dari pemerintah pusat dan provinsi. Fauzan meminta agar perbaikan jalan ini dimasukkan dalam anggaran tahun ini untuk memastikan kenyamanan serta martabat pemerintah saat menyambut tamu negara dan mengurangi potensi kecelakaan.
2. Pembangunan Jembatan Penghubung Pulo Blang – Tualang
Fauzan mengungkapkan bahwa sejak 2015, akses ke tiga desa di seberang sungai terhambat akibat runtuhnya jembatan peninggalan Belanda. Ia meminta agar pemerintah Aceh Utara segera membangun kembali jembatan tersebut, mengingat pentingnya jembatan ini untuk kelancaran ketahanan pangan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
3. Normalisasi Saluran Bandungan Krueng Pasee Sayap Kiri
Fauzan juga menyoroti pentingnya normalisasi saluran primer dan sayap kiri yang telah terhambat oleh rumput liar dan endapan lumpur. Saluran ini sangat vital bagi petani di empat kecamatan, yaitu Meurah Mulia, Samudera, Syamtalira Bayu, dan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Normalisasi saluran ini diharapkan dapat diprioritaskan dalam anggaran tahun ini untuk mengurangi risiko banjir, terutama saat musim hujan.
4. Perbaikan dan Perawatan Saluran Skunder
Fauzan meminta perbaikan dan perawatan pada tujuh saluran skunder di Meurah Mulia yang kini tertimbun lumpur dan rumput liar. Beberapa saluran bahkan mengalami penyempitan atau hilang fisiknya. Saluran-saluran ini penting untuk ketahanan pangan, dan Fauzan berharap agar semuanya segera dinormalisasi.
Fauzan T. Iskandar menegaskan bahwa “masalah ini bukan hanya tanggung jawab masyarakat Meurah Mulia, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga kelancaran jalur ekonomi, irigasi, dan kualitas hidup masyarakat. Ia meminta agar seluruh aspirasi masyarakat dapat diakomodasi dalam rencana pembangunan daerah demi kemajuan dan kenyamanan warga Aceh Utara,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh Muspika Kecamatan Meurah Mulia, di antaranya Camat Meurah Mulia, Danramil, Kapolsek, serta para tokoh masyarakat dan ulama setempat.