Aceh Tengah – Kondisi belajar yang memprihatinkan di SMP Negeri 32 Takengon, Desa Kekuyang, Kabupaten Aceh Tengah, mulai mendapat perhatian. Kepala sekolah yang baru menjabat, Juandi, langsung mengambil langkah cepat untuk mengatasi keterbatasan sarana pembelajaran di sekolah tersebut.
Sejak lama, siswa di SMPN 32 Takengon terpaksa belajar di lantai beralas karung goni karena tidak tersedianya meja dan kursi. Situasi tersebut sempat menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.
Melihat kenyataan itu, Juandi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMPN 44 Takengon, langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Aceh Tengah. Ia mengusulkan agar sekolah tempat ia bertugas sebelumnya dapat meminjamkan sementara fasilitas yang dibutuhkan.
Dinas Pendidikan merespons cepat dengan memberikan izin pengambilan meja dan kursi dari SMPN 44 Takengon untuk digunakan sementara di SMPN 32.
“Begitu saya dilantik, saya langsung melihat kondisi ruang kelas. Anak-anak duduk di lantai, hanya beralas goni. Saya tidak bisa tinggal diam. Alhamdulillah, Dinas Pendidikan tanggap dan mempersilakan kami meminjam bangku dan meja dari sekolah lama saya,” ujar Juandi, Rabu (7/8/2025).
Langkah tersebut disambut positif oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Meski bersifat sementara, kehadiran meja dan kursi menjadi dorongan penting bagi proses belajar-mengajar yang lebih layak.
Juandi menyatakan bahwa perbaikan sarana belajar di SMPN 32 merupakan prioritas. Ia berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan permanen agar siswa bisa belajar dalam kondisi yang lebih manusiawi dan bermartabat.
“Kami berharap ada solusi jangka panjang. Ini soal masa depan anak-anak di desa ini,” ujarnya.
Masyarakat Desa Kekuyang pun menyuarakan harapan yang sama. Mereka meminta agar pemerintah tidak hanya memberikan perhatian sementara, tetapi juga memastikan tersedianya fasilitas pendidikan dasar secara menyeluruh dan berkelanjutan. [SB]