BANDA ACEH – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, mengirim surat resmi kepada Gubernur Massachusetts, Maura Healey, agar tetap mempertahankan lambang bersejarah Kota Salem, Amerika Serikat, yang memuat simbol perdagangan lada antara Salem dan Aceh pada abad ke-18.
Surat bertanggal 18 Juli 2025 itu dikirim langsung dari Banda Aceh dan ditujukan ke kantor Gubernur Negara Bagian Massachusetts di Boston. Dalam surat bernomor 400.6.4/9190 tersebut, Gubernur Muzakir menyampaikan apresiasi atas hubungan historis yang pernah terjalin antara masyarakat Aceh dan warga Kota Salem.
“Selama hampir dua abad, lambang Kota Salem telah menjadi simbol yang luar biasa. Ini bukan hanya sekadar gambar, tetapi representasi dari hubungan dagang yang erat dan bersejarah antara Aceh dan Salem,” tulis Muzakir dalam surat tersebut.
Ia menilai lambang yang kini menjadi perdebatan di Amerika Serikat itu merupakan bagian penting dari sejarah global perdagangan rempah-rempah, di mana Aceh berperan besar sebagai produsen lada utama pada masa itu.
Muzakir juga menegaskan, pelestarian lambang Kota Salem adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai sejarah dan persahabatan antarbangsa. Ia berharap pemerintah setempat tidak menghapus elemen simbolik yang merekam hubungan masa lalu yang erat dan bermakna antara dua wilayah yang terpisah benua.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Gubernur Massachusetts maupun Pemerintah Kota Salem terkait isi surat tersebut.
Diketahui, Kota Salem dan Kesultanan Aceh menjalin hubungan dagang langsung pada abad ke-18. Saat itu, kapal-kapal dagang dari Salem secara rutin berlayar ke wilayah Aceh untuk membeli lada hitam, komoditas yang sangat bernilai tinggi di pasar dunia.