GENTAPOST.COM – BANDA ACEH | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh, Tgk. Sarjani yang akrab disapa Imum Jon, mengecam keras aksi penganiayaan brutal terhadap Arjuna Tamaraya (21), mahasiswa asal Simeulue yang tewas setelah dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu (1/11/2025) dinihari.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Imum Jon menyebut tindakan para pelaku sebagai perbuatan biadab yang tidak hanya merenggut nyawa anak muda Aceh, tetapi juga menodai kesucian rumah Allah.
“Masjid bukan tempat untuk menumpahkan darah. Siapa pun yang melakukan kekerasan di dalam masjid, telah melecehkan kehormatan rumah Allah dan mencoreng wajah umat Islam,” tegas Imum Jon dengan nada geram, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, peristiwa ini bukan hanya tindak pidana berat, tetapi juga pelanggaran moral dan agama yang tidak bisa ditoleransi dalam masyarakat Aceh maupun umat Islam secara umum.
“Kalau pun ada salah paham, tegurlah dengan adab. Nabi kita mengajarkan kelembutan, bukan kekerasan. Tapi ini malah dipukuli sampai mati di dalam masjid sungguh perbuatan zalim dan keji,” ujarnya.
Ia menambahkan, masjid semestinya menjadi tempat aman dan penuh keberkahan, bukan lokasi kekerasan.
“Di Aceh, masjid bukan hanya tempat shalat, tapi juga tempat musyawarah, belajar, dan tempat orang bersandar saat dalam perjalanan. Kita harus jaga kesuciannya,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat Aceh, Imum Jon mendesak Polda Sumatera Utara untuk bertindak cepat dan tegas, memastikan semua pelaku dihukum seberat-beratnya tanpa pandang bulu.
“Kita tidak ingin kasus ini berlalu begitu saja. Ini bukan hanya pembunuhan, tapi juga penghinaan terhadap tempat ibadah. Kami di DPRA akan memantau proses hukum ini sampai tuntas,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa insiden ini bisa memicu luka mendalam bagi masyarakat Aceh, khususnya warga Simeulue yang kehilangan putra terbaiknya di tanah rantau.
“Arjuna datang menuntut ilmu dan mencari nafkah halal. Tapi ia justru diperlakukan seperti binatang di rumah Allah sendiri. Ini tamparan keras bagi kita semua,” sambung Imum Jon.
Menutup pernyataannya, Tgk. Sarjani mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk melaksanakan doa dan tahlilan bersama bagi almarhum Arjuna Tamaraya, serta mendoakan agar keadilan ditegakkan.
“Kita doakan agar Allah menerima Arjuna dalam keadaan husnul khatimah. Semoga keluarganya diberi ketabahan dan pelaku kejahatan ini mendapat balasan yang setimpal di dunia dan akhirat,” pungkasnya. [Ms]
			








