Aceh Utara – Hari ini menjadi momentum perjalanan panjang para pejuang bangsa yang telah mengantarkan Indonesia mencapai usia ke-80 tahun. Pemuda Pasee, Aceh Utara, turut menyampaikan ucapan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sembari merefleksikan arti perjuangan dan harapan ke depan.
Genap delapan dekade usia Indonesia menandai betapa beratnya perjuangan untuk merawat kemerdekaan. Momentum ini juga beriringan dengan 20 tahun perdamaian Aceh, sebuah cita-cita luhur para leluhur yang berjuang mempertahankan tanah air dari penjajah Jepang, Belanda, hingga Inggris. Semangat itu adalah bukti kegigihan yang tidak pernah surut, perjuangan yang diwariskan lintas abad untuk generasi bangsa.
Salah seorang pemuda dari gampong terpencil di Aceh Utara, M. Azhar, dikenal sebagai aktivis muda sekaligus pejuang rakyat kecil. Dalam kesehariannya, Azhar disibukkan dengan advokasi bagi masyarakat, menulis berita untuk media, serta bekerja tanpa mengenal lelah. Menurutnya, semua itu adalah bagian dari perjuangan merawat kemerdekaan dan menjaga damai.
“Para pahlawan Aceh telah memberi teladan yang besar. Kita patut meneladani Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, dan pejuang perempuan lainnya yang dengan darah perjuangan sejati mempertahankan tanah negeri hingga titik darah penghabisan,” ungkap Azhar di sela-sela kesibukannya berkomunikasi dengan koleganya.
Lebih jauh, Azhar menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar terus membangun kehidupan rakyat yang lebih sejahtera. Menurutnya, negara harus hadir memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, jaminan kesehatan, dan ketersediaan bahan pokok demi masa depan generasi bangsa.
“Perangi narkoba, judi online, korupsi, kebodohan, dan kemiskinan. Itu semua adalah musuh kita bersama,” tegasnya.
Di akhir pesannya, Azhar menitipkan pesan khusus kepada para pemimpin bangsa agar senantiasa menjaga amanah dan integritas dalam mengemban tugas negara.