Aceh Tengah – 7 Agustus 2025 | Kepedulian terhadap pendidikan di daerah terpencil mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari tokoh pemuda Desa Kekuyang yang mengapresiasi langkah cepat Juandi, kepala sekolah baru SMP Negeri 32 Takengon, dalam menangani masalah keterbatasan fasilitas belajar.
Juandi, yang baru saja menjabat, langsung turun tangan menyikapi kondisi siswa yang selama ini harus belajar duduk di lantai beralaskan karung goni. Dengan mengandalkan jejaring dan kepeduliannya, ia berinisiatif untuk meminjam kursi dan meja dari SMP Negeri 44 Takengon, tempat ia sebelumnya bertugas, atas izin dan arahan Dinas Pendidikan Aceh Tengah.
Tokoh pemuda setempat, yang ikut memantau kondisi sekolah tersebut, menyampaikan apresiasi terbuka atas kepemimpinan Juandi.
“Kami sangat mengapresiasi gerak cepat kepala sekolah baru. Ini membuktikan bahwa beliau tidak hanya hadir sebagai pejabat, tapi sebagai pemimpin yang peduli terhadap masa depan anak-anak kami,” ujar salah satu tokoh pemuda Desa Kekuyang.
Menurutnya, tindakan Juandi menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di daerah, terutama di desa-desa yang selama ini luput dari perhatian. Ia berharap langkah awal ini menjadi pemicu hadirnya bantuan nyata dari pemerintah dan dinas terkait, demi perbaikan fasilitas belajar secara permanen.
Sebelumnya, kondisi siswa belajar di lantai sempat viral dan menjadi sorotan. Namun kini, berkat inisiatif kepala sekolah dan dukungan dinas, siswa SMP Negeri 32 Takengon mulai bisa belajar dengan lebih nyaman menggunakan fasilitas pinjaman.
Para pemuda desa pun siap mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan pihak sekolah dan berharap sinergi antara masyarakat, sekolah, dan pemerintah terus diperkuat demi menciptakan pendidikan yang lebih bermartabat di pelosok negeri.