ACEH TIMUR – Iskandar Usman Al Farlaky baru saja dinyatakan menang oleh Mahkamah Konstitusi RI di Jakarta, 24 Februari 2025 sore.
Hakim MK menolak seluruh dalil gugatan dari pasangan calon Sulaiman Tole dan Abdul Hamid. Iskandar pun kini bernapas lega, bisa memimpin kabupaten itu lima tahun mendatang dengan wakilnya T Zainal Abidin.
Pria yang lahir di Rantau Panjang, Aceh Timur, pada 3 Nov 1981 itu menyelesaikan pendidikan dasar di MIN Seuneubok Baro, MTs Darul Ulum Aceh Timur.

Lalu melanjutkan Madrasah Aliyah Ulumul Quran Kota Langsa. Sedangkan jenjang strata satu diselesaikan di UIN Ar Raniry Banda Aceh dan strata dua di Universitas Iskandar Muda Banda Aceh.
Saat menjadi mahasiswa, ayah empat putra ini menjadi aktivis kampus. Menempati struktur organisasi mahasiswa mulai dari sekrtaris jendra badan eksekutif mahasiswa UIN Ar Raniry, hingga aktivis pergerakan lintas kampus.
Selesai suami dari Lismawarni M.Ag ini meniti karir sebagai jurnalis dan karyawan tetap Harian Serambi Indonesia (Kompas Group) di Banda Aceh. Belakangan dia ditempatkan di Kabupaten Aceh Timur, tanah kelahirannya.
Tahun 2013 dia mengundurkan diri dari jurnalis dan aktif memimpin KNPI Aceh Timur. Dua tahun kemudian, dia mencalonkan diri menjadi anggota DPR Provinsi Aceh dari Partai Aceh. Pada Pemilu 2019 dia kembali maju dan terpilih. Hingga Pemilu 2024 lalu, Iskandar juga terpilih untuk periode ketiga. Namun, dia mengundurkan diri dari anggota DPR Aceh dan maju sebagai calon kepala daerah.
Sejumlah posisi penting di legislatif telah dilewatinya mulai dari Ketua Bandan Legislasi DPR Aceh, Ketua Fraksi Partai Aceh dan Ketua Komisi 1 DPR Aceh.
Pengalaman lapangan sebagai jurnalis dan aktivis membuatnya matang dalam melihat masalah masyarakat. Pengalaman 10 tahun menjadi anggota DPR Aceh membuatnya paham akan regulasi dan anggaran diharapkan dapat membawa perubahan di Aceh Timur.
Kini, dia menetap di Desa Blang Bitra, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
“Saya bersama Pak Wakil sudah menyusun program unggulan, salah satunya bantuan pendidikan untuk santri dan penghapal Quran. Pengajian di desa-desa, meningkatkan kesejahtera imam desa, terpenting pelayanan pada masyarakat seluruh sektor harus cepat ditangani,” pungkas Iskandar.