Aceh Utara — Pemangkasan menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan produktivitas kakao. Hal ini disampaikan oleh Mahdi Kakao, pemilik Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Bina Perkasa Nisam, Aceh Utara, yang juga merupakan petani binaan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara.
Menurut Mahdi, pemangkasan wajib diketahui dan dilakukan oleh setiap petani kakao. Waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan adalah pada awal musim hujan atau setelah panen raya. Adapun alat yang digunakan sebaiknya standar perkebunan kakao, seperti gunting galah, gunting tangan, dan gergaji tangan. Semua peralatan tersebut harus dalam kondisi tajam dan steril agar tidak menimbulkan penyakit pada tanaman.
Ada beberapa jenis cabang yang wajib dipangkas, di antaranya:
- Cabang mati
- Wiwilan (tunas tidak produktif)
- Cabang merunduk
- Cabang menjulang tinggi
- Cabang cambuk
- Cabang sakit
“Fungsi pemangkasan adalah untuk merangsang tumbuhnya bunga, membatasi ketinggian pohon agar mudah dirawat, serta memudahkan pengendalian hama dan penyakit,” jelas Mahdi.
Ia menambahkan, kakao dapat berproduksi dengan baik jika mendapat cukup cahaya matahari, air, angin yang memadai, serta nutrisi dari bawah maupun atas. Tanaman yang tidak dipangkas secara normal akan memiliki terlalu banyak cabang, sehingga terjadi rebutan unsur hara. Akibatnya, produksi menurun dan tanaman lebih rentan terserang hama maupun penyakit.