Aceh Tenggara : gentapost.com – Aktivis Barisan Sepuluh Pemuda Aceh Tenggara, Dahrinsyah menyoroti soal proyek Pokir pengadaan Bantor,” pembagian Becak Motor ini penuh drama dari anggota DPRA, karena kita menduga penerima Bentor ini murni adalah team sukses dari Nurdiansyah saat Pemilu yang lalu kata Dahrinsyah.
Diyakini, dari 30 penerima bantuan Bentor bukan latar belakang sebagai tukang becak (Abang Becak) di Aceh Tenggara, akan tetapi ada Abang Becak menjadi profesi dadakan saat penerima Bentor itu, sehingga status penerima Bentor yang dinilai tidak jelas.”Ini sangat janggal di belakang hari ungkap Dahrinsyah.

“Dana Pokir itu harus jelas Output-nya, jika penerima Bentor itu benar-benar abang becak, berarti dana Pokir tersebut sudah tepat. Namun jika tidak tepat sasaran, maka bisa saja barang tersebut di perjual belikan, sehingga hal ini perlu di tinjau ulang sebutnya.
Proyek pokok pikiran (Pokir) anggota dewan perwakilan rakyat Aceh (DPRA),
drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes dari partai Demokrat daerah pemilihan Dapil 8 meliputi Aceh Tenggara dan Gayo Lues menuai keritikan, pasalnya, Pokir yang berbentuk pengadaan Becak Motor (Bentor) itu kini diyakini hanya dibagikan untuk para timses, sehingga hal ini terkesan hanya syarat kepentingan semata. Pembagian Becak Motor itu yang berlangsung di halaman kantor Koprasi Aceh Tenggara pada Sabtu (02/08/2025).
Di tempat terpisah, gentapost.com mengkonfirmasi Nurdiansyah via pesan Whatsapp pribadinya, namun hingga berita ini di lansir, Nurdiansyah belum bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut. [SKD]