Bireuen – Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Islam Al-Aziziyah (UNISAI) Samalanga kembali menorehkan catatan penting dalam dunia pendidikan praktis mahasiswa. Pada Jumat, 26 September 2025, kegiatan magang mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) resmi ditutup dengan prosesi penjemputan di Mahkamah Syar’iyah Bireuen. Acara ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk meneguhkan bekal ilmu dan pengalaman praktik peradilan yang telah mereka jalani selama beberapa waktu.
Kegiatan penjemputan berlangsung khidmat dengan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. Tgk. Abdullah, MA., yang turut didampingi Wakil Dekan I, Dr. Tgk. Mustafa Kamal, MA., serta Ketua Program Studi HKI, Tgk. Mahmudi, S.H., M.H. Kehadiran pimpinan fakultas ini menjadi bukti nyata komitmen UNISAI dalam mendampingi mahasiswa hingga akhir masa magang mereka.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Tgk. Abdullah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada jajaran Mahkamah Syar’iyah Bireuen atas kesediaan membimbing mahasiswa selama masa magang. Beliau menekankan bahwa pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan akademik, tetapi juga pembelajaran praktis yang akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa di masa mendatang.
“Mahasiswa telah mendapatkan kesempatan emas untuk melihat langsung bagaimana proses hukum berjalan di pengadilan agama. Harapan kami, apa yang diperoleh selama magang ini bisa terus dikembangkan dan diaplikasikan dalam kehidupan profesional mereka di masa depan,” ujar Dr. Tgk. Abdullah dalam sambutannya.
Pihak Mahkamah Syar’iyah Bireuen yang diwakili oleh Hakim, Bapak Ibnu Mujahid, S.H., M.H., turut memberikan sambutan hangat. Didampingi oleh Panmud Jinayat dan Staf Panmud Hukum, Tgk. Fadhilah Bardan, M.Ag., beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta magang atas kesungguhan dan kedisiplinan mereka dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran di lembaga peradilan.
“Kami sangat mengapresiasi mahasiswa UNISAI yang telah serius mengikuti seluruh rangkaian magang. Harapan kami, ilmu yang didapatkan tidak berhenti di sini, tetapi terus diasah melalui organisasi, penelitian, maupun komunitas akademik. Jangan lupa juga untuk menjalin kebersamaan dengan alumni agar selalu mendapatkan dukungan dalam perjalanan karier,” pesan Ibnu Mujahid.
Ucapan terima kasih juga disampaikan pihak Mahkamah kepada UNISAI Samalanga atas kepercayaan yang diberikan untuk membina mahasiswa. Menurutnya, kerja sama ini bukan hanya menguntungkan mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan kelembagaan antara universitas dan pengadilan agama.
Dalam momen yang penuh rasa syukur ini, perwakilan mahasiswa magang, Silawati, yang dipercaya sebagai ketua kelompok, turut menyampaikan kesan dan pesan atas pengalaman berharga tersebut. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pihak kampus dan Mahkamah Syar’iyah Bireuen.
“Kami berterima kasih kepada UNISAI yang telah memberikan kesempatan luar biasa ini. Di Mahkamah, kami diterima dengan sangat baik, dibimbing secara intensif, dan mendapatkan pengetahuan nyata tentang praktik hukum keluarga Islam. Mulai dari pendaftaran perkara, proses persidangan, hingga putusan hukum, semua memberikan wawasan yang tidak mungkin kami peroleh hanya di ruang kuliah,” ujar Silawati penuh haru.
Pengalaman magang di Mahkamah Syar’iyah Bireuen menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa HKI UNISAI Samalanga untuk merasakan langsung atmosfer kerja di lembaga peradilan. Selama magang, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menyaksikan bagaimana sebuah perkara hukum diproses secara prosedural hingga menghasilkan keputusan yang sah dan mengikat.
Para mahasiswa menilai bahwa bimbingan dari hakim dan aparatur peradilan memberikan pengetahuan teknis yang sangat penting. Hal ini mencakup tata cara administrasi perkara, etika persidangan, serta penegakan hukum yang berlandaskan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Selain itu, kegiatan magang ini juga mengasah kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja profesional. Mereka belajar disiplin, komunikasi hukum, serta keterampilan analisis perkara yang lebih mendalam. Keterlibatan aktif dalam mengamati dan mencatat setiap proses menjadi pengalaman yang akan sulit dilupakan.
Program magang di Mahkamah Syar’iyah Bireuen ini menegaskan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan lembaga peradilan. Universitas melalui fakultasnya berhasil menyalurkan mahasiswa ke ruang praktik yang nyata, sementara Mahkamah memberikan ruang belajar yang kondusif bagi generasi muda calon praktisi hukum Islam.
Dengan berakhirnya kegiatan magang ini, diharapkan mahasiswa HKI UNISAI Samalanga semakin mantap dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Mereka tidak hanya dibekali teori dari bangku kuliah, tetapi juga pengalaman praktik yang akan menjadi modal utama untuk terjun langsung dalam bidang hukum keluarga Islam.
Kerja sama antara UNISAI Samalanga dan Mahkamah Syar’iyah Bireuen ini juga diharapkan dapat terus berlanjut. Tidak hanya untuk mahasiswa HKI, tetapi juga untuk berbagai program studi lain yang relevan dengan dunia praktik hukum. Sinergi seperti ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang berkualitas, berintegritas, dan siap mengabdi kepada masyarakat.
Penutupan magang mahasiswa HKI UNISAI Samalanga di Mahkamah Syar’iyah Bireuen pada 26 September 2025 ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan tinggi Islam dapat menjawab kebutuhan zaman. Dengan pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa semakin yakin untuk menapaki jalan sebagai generasi penerus di bidang hukum, yang bukan hanya memahami teks hukum, tetapi juga realitas penerapannya dalam masyarakat.