Banda Aceh – Konflik yang sempat mencuat antara Ketua DPRA Zulfadli dan Wakil Gubernur Aceh Fadhullah akhirnya mencapai titik damai. Penyelesaian tersebut terwujud berkat inisiatif Sekjen DPP Partai Aceh, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, yang mengajak kedua belah pihak untuk kembali fokus pada pembangunan Aceh.
Abu Razak mengundang Zulfadli dan Fadhullah untuk bertemu di kediamannya pada Senin petang, 24 Februari 2025.
“Saya senang melihat keduanya kompak, mengedepankan semangat membangun Aceh. Tidak ada lagi permusuhan, saatnya kita fokus bekerja bersama untuk membangun Aceh,” ungkap Abu Razak setelah pertemuan tersebut.

Pertemuan itu turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Sulaiman Abda, Tgk Anwar, Tgk M. Yunus, Hendri Muliana, dan Juanda Jamal. Mereka semua berperan dalam meredakan ketegangan dan mencairkan suasana. “Semua pihak turut andil dalam mencairkan suasana, karena kita semua ingin bekerja demi kepentingan rakyat,” kata Abu Razak.
Ketegangan sebelumnya muncul ketika Ketua DPRA Zulfadli mengkritik pemberian Surat Perintah Pelaksana Tugas kepada Alhudri sebagai Plt Sekda Aceh, yang menurutnya tidak sah. Ia juga menyebut dua politisi Gerindra sebagai pihak yang terlibat dalam proses tersebut.
Abu Razak pun mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga loyalitas terhadap bangsa dan negara Aceh serta menghindari tindakan yang dapat merugikan pemerintah dan masyarakat. Ia juga mengajak agar perbedaan pendapat di media maupun sosial media dihentikan, serta menekankan pentingnya kesatuan untuk memajukan Aceh di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh.
Dengan terjalinnya kembali hubungan baik antara Zulfadli dan Fadhullah, diharapkan kerjasama antara eksekutif dan legislatif dapat semakin solid dan membawa kemajuan bagi Aceh.