ACEH UTARA – Dunia pendidikan di Kecamatan Dewantara kembali terguncang. Selama dua hari terakhir hingga Kamis (21/8/2025), kegiatan belajar mengajar di TK Negeri Pembina Dewantara terhenti total. Penyebabnya, konflik internal antara kepala sekolah dan tenaga pendidik belum menemukan jalan keluar.
Guru-guru kompak menolak masuk kelas, sementara para wali murid memilih tidak mengantar anak-anak ke sekolah. Situasi ini membuat suasana belajar di TK Negeri Pembina benar-benar lumpuh.
Ketua Komite Sekolah, Tgk Bahri, menyebut ketegangan bermula dari status Kepala Sekolah Sri Mulyana yang sebelumnya telah menyatakan mundur. “Beliau sudah menyampaikan pengunduran diri secara terbuka di hadapan guru, wali murid, komite, dan pihak dinas. Tetapi, sampai hari ini masih tetap hadir ke sekolah dengan alasan ada instruksi dari dinas. Hal inilah yang memicu penolakan,” ujar Tgk Bahri.
Kehadiran Sri Mulyana yang masih aktif di sekolah, meski sudah mengundurkan diri, dinilai memperkeruh suasana. Guru-guru menolak mengajar dan wali murid merasa kondisi sekolah tidak kondusif bagi anak-anak mereka.
Tgk Bahri meminga agar Dinas Pendidikan Aceh Utara segera turun tangan. “Kalau tidak ada solusi tegas, mogok ini akan terus berlanjut. Kami khawatir, yang menjadi korban adalah anak-anak yang kehilangan hak belajar mereka,” tegasnya. [MJ]