ACEH UTARA | Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., atau yang akrab disapa Ayah Wa, mengambil langkah strategis dalam menyikapi bencana abrasi yang terus menggerus wilayah pesisir Desa Lhok Pu’uek, Kecamatan Seunuddon.
Menyadari urgensi situasi tersebut, Ayah Wa telah melaporkan kejadian itu kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia guna mendapatkan penanganan dan bantuan yang lebih maksimal.
Bencana abrasi di kawasan itu bukanlah hal baru seperti disampaikan oleh Geuchik Gampong Lhok Pu’uek, T. Bakhtiar, bahwa gelombang laut yang terus-menerus menerjang tiap tahun telah mengakibatkan sebanyak 38 rumah warga hilang terseret abrasi.
Bahkan, pada tahun sebelumnya, dampak yang ditimbulkan jauh lebih besar. Abrasi itu sudah berulang kali terjadi, bahkan tahun lalu sangat banyak rumah warga yang terdampak, tetapi tidak ada titik temunya dari pihak pemerintah.
Tidak hanya rumah yang sudah lenyap, sekitar 214 rumah lainnya kini berada dalam kondisi terancam. Lokasinya yang sangat dekat dengan bibir pantai membuat warga was-was, terlebih ketika terjadi pasang tinggi.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Ayah Wa menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Ayah Wa menekankan pentingnya kerja cepat, kolaboratif, dan tepat sasaran dalam menghadapi bencana lingkungan seperti ini.
”Kita harus hadir bersama rakyat saat mereka dalam kesulitan. Untuk itu, kita telah mengusulkan bantuan ke Kementerian Sosial RI agar masyarakat terdampak bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak,” ujar Ayah Wa.
Permintaan tersebut ditujukan agar pemerintah pusat bisa mengalokasikan program bantuan rumah layak huni atau relokasi khusus untuk masyarakat yang tinggal di zona rawan abrasi. Tidak hanya untuk Lhok Pu’uek, pemerintah daerah juga berharap ada perhatian terhadap wilayah pesisir lainnya di Aceh Utara yang memiliki risiko serupa.
Dalam perkara ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga terus menyusun rencana jangka panjang berupa penanganan abrasi secara teknis dan ekologis untuk menahan ombak dan rehabilitasi kawasan pesisir.
Pemerintah desa bersama masyarakat juga diimbau untuk terus waspada dan mendata potensi kerusakan susulan. Koordinasi antar instansi terus diperkuat agar setiap laporan dan kebutuhan masyarakat bisa direspon cepat. Bantuan logistik sementara juga disiapkan apabila sewaktu-waktu warga harus mengungsi akibat gelombang pasang.
Dengan sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, dan pusat, Ayah Wa berharap masyarakat Lhok Pu’uek tetap tabah dan yakin bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan. “Insya Allah, Aceh Utara Bangkit bukan hanya slogan, tapi semangat untuk hadir dan melayani rakyat dalam keadaan apapun,” pungkasnya.[]