Aceh Utara — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengungkapkan masih adanya sejumlah wilayah pedalaman yang mengalami blank spot atau tidak terjangkau jaringan telekomunikasi. Setidaknya tujuh kecamatan tercatat membutuhkan penambahan tujuh unit menara Base Transceiver Station (BTS) agar masyarakat dapat menikmati layanan komunikasi yang memadai. Senin, (04/08/25).
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kecamatan Nisam, Nisam Antara, Sawang, Kuta Makmur, Langkahan, Geureudong Pase, dan Pirak Timu. Kondisi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosa) Aceh Utara melalui Sekretaris Dinas, Hamdani, M.Sos, usai menghadiri kegiatan silaturrahmi antara Anggota DPD RI Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma dengan Sekda Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si.
“Blank spot ini menjadi keluhan utama masyarakat di kawasan pedalaman. Kita berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dapat memberi perhatian dan memprioritaskan pembangunan menara BTS di tujuh kecamatan tersebut,” ujar Hamdani.
Menanggapi laporan tersebut, Haji Uma menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan aspirasi itu di tingkat nasional. Ia berkomitmen akan menyampaikan langsung permasalahan blank spot ini kepada Kementerian Kominfo dalam pertemuan khusus yang direncanakan di Jakarta.
“Kehadiran jaringan telekomunikasi yang memadai sangat penting bagi masyarakat, apalagi di era digital ini. Saya akan bawa persoalan ini ke pusat agar wilayah-wilayah pedalaman di Aceh Utara segera terbebas dari blank spot,” tegas Haji Uma.
Diharapkan dengan dorongan ini, akses komunikasi masyarakat di pelosok Aceh Utara dapat segera membaik, dan tidak lagi terkendala dalam berkomunikasi, terutama untuk kepentingan pendidikan, ekonomi, dan keamanan.