Lhokseumawe — Seorang mahasiswi jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, berhasil menerbitkan sebuah novel berjudul “Kala Senja Menyapa”. Novel tersebut resmi diterbitkan oleh Penerbit Teori Kata.
Penulis muda itu adalah Anzalika Anzahara, mahasiswi asal Sumatera Utara yang saat ini aktif menempuh pendidikan di semester empat. Ketertarikannya terhadap dunia sastra sudah tumbuh sejak masa sekolah menengah, dan kini membuahkan karya nyata yang telah diterbitkan secara profesional.
“Proses dalam menerbitkan novel ini tentu saja tidak mudah. Saya mengalami enam kali penolakan dari penerbit, namun hal tersebut justru menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar dan memperbaiki karya saya hingga akhirnya bisa diterbitkan secara resmi oleh penerbit Teori Kata,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (08/07/2025).
Dengan proses yang mencakup penulisan hingga revisi, Anzahara hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan dan menerbitkan novelnya. Novel “Kala Senja Menyapa” mengusung genre drama romantis dengan sentuhan psikologis dan reflektif. Tema yang diangkat berkisar pada kehilangan, harapan, dan perjalanan untuk berdamai dengan masa lalu.
Tema tersebut, menurut Anzahara, menjadi refleksi bagaimana seseorang memaknai perpisahan dan luka yang tidak selalu dapat disembuhkan oleh waktu, tetapi bisa dipahami dan diterima. Sebagian dari kisah dalam novel ini juga diilhami oleh pengalaman nyata penulisnya.
“Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit, merasa kehilangan arah, atau bahkan memendam perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Lewat ‘Kala Senja Menyapa’, saya ingin mengajak pembaca untuk sejenak berhenti, merenung, dan menyadari bahwa mereka tidak sendiri,” ungkapnya.
Bagi yang tertarik mengikuti perjalanan kisah dalam novel ini, informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan menghubungi pihak penerbit melalui nomor: +62 877-5202-0061 a.n. Tika Wati.
Awalnya, cerita ini ditulis oleh Anzahara di platform menulis online Fizzo. Setelah lima bulan konsisten menulis, ia mendapat panggilan dari salah satu penerbit yang tertarik dan akhirnya menerbitkan novelnya.
“Kala Senja Menyapa” menjadi novel pertamanya yang berhasil diterbitkan. Sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa tanpa pengalaman emosional yang dalam—terutama rasa sakit dan kesedihan—tidak akan lahir kata-kata yang bermakna, hal ini pun dialami oleh Anzahara.
Suatu ketika, ia berada dalam fase kehidupan yang sunyi dan penuh pertanyaan—tentang masa depan, hubungan, serta kehilangan. Saat itu, ia banyak menghabiskan waktu sendiri menjelang senja, dan dari keheningan itulah lahir renungan-renungan yang kemudian dituangkannya dalam bentuk tulisan.
“Bagi saya, menulis novel ini seperti menulis surat untuk diri sendiri, sekaligus belajar menerima bahwa kehilangan bukan akhir dari segalanya,” ujarnya