GENTAPOST.COM – SIBOLGA | Arjuna Tamaraya (21) mahasiswa asal Simeulue, Sabtu (1/10/2025) dinihari, tewas di Masjid Agung, Jalan Diponegoro, Sibolga, Sumatera Utara.
Mahasiswa asal Simeulue tersebut dianiaya oleh tiga pria dewasa, setelah dirinya dilarang tidur di dalam masjid.
Informasi yang dilansir Komparatif.ID, pada pukul 03.00 dinihari, Arjuna Tamaraya masuk ke dalam Masjid Agung. Dia bermaksud tidur di dalam masjid tersebut. Tapi keinginan mahasiswa asal Simeulue tersebut hendak tidur di dalam masjid, dilarang oleh ZP (57). Tapi larangan pria tersebut tidak digubris oleh Arjuna.
Arjuna merasa cara ZP menegurnya sangat tidak sopan. Cara ZP menegur tidak menampakkan ciri khas orang yang dekat dengan kemasjidan—ramah dan sopan. ZP menegur Arjuna seperti carap reman lapar; kasar dan tidak ramah. Mereka pun adu mulut.
Karena larangannya tidak diindahkan, ZP tersinggung. Dia kemudian memanggil HB alias K (46) dan SS alias J (40). Ketiga pria tersebut langsung bertindak seperti gangster jalanan.
Arjuna dianiaya dengan cara diinjak-injak, dan kemudian diseret keluar Masjid Agung. Saat Arjuna diseret keluar, kepalanya terbentur cukup keras dengan anak tangga masjid.
Kasat Reskrim AKP Rustam E. kepada wartawan, Minggu (2/11/2025) menerangkan, Arjuna bukan hanya diinjak-injak dan dipukuli, tapi kepalanya juga dilempari sebutir kelapa. SS juga menilep uang korban dari dalam celana.
Rustam menjelaskan, Arjuna dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. F.L. Tobing, Sibolga. Tapi karena cedera di bagian kepala sangat serius pada Sabtu (1/11/2025) dia meninggal dunia.
Setelah kasus tersebut viral, polisi langsung bergerak. Polisi melakukan penyelidikan, dan memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga memeriksa CCTV. Setelah merasa bukti awal sudah cukup, aparat penegak hukum langsung menangkap ketiga pelaku yang ternyata sedang bersiap melarikan diri.
Ketiga pelaku dibidik dengan Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian. Polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti topi hitam, tas hitam milik korban.
Informasi yang disampaikan oleh salah satu keluarga korban, Bintang Farhan, pada sebuah komentarnya di Tiktok, menjelaskan keseluruhan pelaku 5 orang. Saat itu Arjuna hendak beristirahat di dalam masjid. Tapi salah satu pelaku melarangnya.
Karena larangan tidak dipatuhi, pria tersebut memanggil empat orang lainnya, dan kemudian mengeroyok Arjuna.
Para pelaku menyeret, menginjak-injak, memukul, hingga keluar kotoran dari dubur korban. Setelah menganiaya, korban dicampakkan ke tepi jalan. Beberapa jam kemudian Arjuna ditemukan oleh orang yang melintas.
Bintang Farhan menjelaskan, Arjuna bermaksud tidur di masjid, sembari menunggu pagi. Dia hendak melaut. tapi takdir berkata lain. Pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa pada Subuh itu, Arjuna telah berpulang akibat dianiaya oleh beberapa pelaku.









