ACEH UTARA | Sejumlah guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Syamtalira Aron, Aceh Utara, berupaya mengakselerasi peningkatan kualitas pembelajaran khusus melalui pelatihan intensif pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara optimal, khususnya dalam konteks pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Pelatihan yang dihadiri oleh guru-guru dari SLB Negeri Syamtalira Aron dan turut mengundang guru-guru dari SLB Negeri Bina Bangsa Aceh Utara ini berfokus pada fitur-fitur terbaru dalam PMM, termasuk pemanfaatan modul ajar, asesmen diagnostik, serta fitur pengembangan diri dan pengelolaan kinerja.
“Inisiatif ini muncul dari kesadaran akan pentingnya adaptasi teknologi dan metodologi terkini untuk mendukung guru SLB,” ujar Kepala SLB Negeri Syamtalira Aron, [Ibnu Hajar, SPd.
“Kurikulum Merdeka menuntut fleksibilitas dan personalisasi pembelajaran. PMM adalah alat bantu utama kita untuk mencapai hal itu, memastikan setiap peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.”
Merujuk pada data nasional yang menunjukkan masih rendahnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik di Indonesia, pelatihan PMM ini sangat relevan. Platform ini menyediakan referensi dan inspirasi bagi guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada literasi dan numerasi dasar, tetapi juga mendorong penalaran dan kemampuan memecahkan masalah.
Materi pelatihan mencakup beberapa poin kunci, antara lain:
1. Pengembangan Perangkat Ajar Adaptif: Guru dibimbing untuk membuat dan memodifikasi modul ajar yang relevan dan dapat diakses (aksesibel) untuk beragam jenis disabilitas.
2. Optimalisasi Fitur Pelatihan Mandiri: Mendorong guru untuk memanfaatkan beragam topik pelatihan di PMM guna meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalisme.
3. Penerapan Kurikulum Merdeka di SLB: Diskusi praktik terbaik dalam menerapkan konsep seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang disesuaikan dengan konteks SLB.
Guru peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi. “Fitur di PMM sangat membantu, terutama di bagian pengelolaan kinerja. Kami bisa menyelaraskan Rencana Hasil Kerja (RHK) dengan kebutuhan nyata sekolah kami dan mengukur dampaknya langsung pada kemajuan belajar anak-anak,” kata Tgk Nasir dari SLB Negeri Bina Bangsa Kecamatan Syamtalira Aron.
Dengan adanya pelatihan PMM terbaru ini, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas layanan pendidikan khusus di Aceh Utara. Pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi antar guru SLB menjadi kunci untuk mempersiapkan peserta didik berkebutuhan khusus menghadapi tantangan masa depan.