Aceh Tenggara : gentapost.com — Kepala Puskesmas (Kapus) Lawe Sumur, Kecamatan Lawe Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara, Diduga melakukan tindak pidana Korupsi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun 2024-2025 senilai Ratusan Juta Rupiah.
Pasalnya, sejumlah pegawai puskesmas Lawe Sumur geram dengan sikap Kepala Puskesmas yang dinilai tidak transparansi soal dana BOK tahun 2024 hingga 2025.
Kepada wartawan, sejumlah pegawai puskes Lawe Sumur mengatakan, dana BOK seharusnya di gunakan untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar dan peningkatan mutu layanan di tingkat Puskesmas, namun tidak dilakukan oleh Kapus Lawe Sumur.
Tak hanya itu, pengelolaan dana BOK tahun anggaran 2024-2025 tidak disampaikan secara terbuka kepada staf, sebagaimana mestinya.
Bahkan Parahnya lagi, penggunaan dana untuk kegiatan promotif dan preventif serta operasional lapangan tidak pernah transparan, sebab cenderung tertutup.
“beberapa kegiatan penting tidak terlaksana maksimal karena tidak ada kejelasan soal ketersediaan anggaran, meskipun dana BOK secara rutin dikucurkan oleh pemerintah pusat ke daerah,”kata salah satu pegawai puskemas yang tak dipublis namanya, Sabtu (18/10/2025).
Selain tidak transparansi dalam pengelolaan dana BOK, Kapus Lawe Sumur sering menjalankan manajemen yang tidak inklusif, dimana banyak keputusan strategis terkait kegiatan puskesmas yang diambil sepihak, tanpa melibatkan tim atau musyawarah internal Puskemas, beber pegawai puskemas.
Menanggapi hal itu, Ketua Sepuluh Pemuda, Dahrinsyah, Desak Kejari Aceh Tenggara turun lapangan telusuri praktik dugaan Korupsi Dana BOK oleh Kapus Lawe Sumur karena tidak di peruntukan kebutuhan puskesmas malah pribadi Kepala Puskesmas.
Dahrinsyah menegaskan, berdasarkan keterangan sejumlah pegawai puskesmas Lawe Sumur yang telah di verifikasi sangat jelas terjadi praktik dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kapus Lawe Sumur.
Untuk itu, Kejari harus segera periksa Kapus Lawe Sumur, untuk memastikan penggunaan anggaran BOK tepat sasaran.
Terkait hal itu, Kepala Puskesmas Lawe Sumur, Hajisah, SKM masih dalam upaya konfirmasi wartawan, hingga berita ini masuk ke meja Redaksi belum ada keterangan darinya. [SKD]