JAKARTA — Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Jakarta setelah hujan deras mengguyur ibu kota dan sekitarnya sejak Sabtu (5/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sedikitnya 51 Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir, dengan mayoritas berada di bantaran Kali Ciliwung. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 3 meter.
Hingga Minggu (6/7/2025) pukul 17.00 WIB, genangan masih bertahan di 50 RT. BPBD melaporkan, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi wilayah paling terdampak.
Di Jakarta Selatan, terdapat 21 RT yang terendam. Wilayah terdalam tercatat di Kelurahan Rawa Jati dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Selain itu, banjir setinggi 1,5 meter juga menggenangi Kelurahan Pengadegan dan Pejaten Timur. Hingga Minggu sore, air belum sepenuhnya surut di kawasan-kawasan tersebut.
Sementara itu, di Jakarta Timur, sebanyak 30 RT terendam. Kelurahan Cawang menjadi wilayah terparah dengan banjir setinggi 3 meter, disusul Cililitan (2,9 meter) dan Bidara Cina (2,5 meter). Seluruh kawasan ini diketahui berada di sepanjang aliran Kali Ciliwung.
370 Warga Mengungsi
Akibat banjir ini, setidaknya 370 warga mengungsi ke sejumlah tempat aman. Warga dari Bidara Cina, Kampung Melayu, Cililitan, dan Cawang dievakuasi ke aula kelurahan, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sekolah, dan masjid setempat.
Sebagian besar warga yang terdampak tinggal di bantaran sungai dan telah menjadi langganan banjir selama bertahun-tahun.
Ramlan (58), warga RT 011 RW 005 Kelurahan Kebon Pala, Jakarta Timur, memilih bertahan di lantai dua rumahnya meski air hampir menyentuh atap lantai dasar.
“Air belum sampai atap, jadi masih bisa bertahan. Tapi listrik sudah mati semua,” ujar Ramlan.
Menurutnya, luapan Kali Ciliwung mulai masuk ke permukiman sejak Sabtu tengah malam dan terus meninggi pada Minggu dini hari. Ia mengaku warga sudah terbiasa menghadapi banjir dan akan segera bersiap begitu mendengar kabar hujan deras di kawasan hulu, terutama dari arah Bogor.
Menanti Normalisasi
Meski terbiasa dengan banjir, warga seperti Ramlan berharap pemerintah segera melanjutkan program normalisasi Kali Ciliwung yang sudah lama tertunda. Informasi terakhir yang mereka terima, program tersebut akan kembali dilanjutkan pada tahun ini.
BPBD Imbau Waspada Kiriman Air
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan, menyampaikan bahwa masyarakat tetap perlu waspada mengingat potensi kiriman air dari hulu, terutama dari wilayah Bogor, masih cukup besar.
“Kami terus memantau perkembangan situasi dan memastikan seluruh saluran air serta pompa berfungsi dengan baik,” kata Yohan.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk merespons cepat setiap potensi genangan dan meminimalkan risiko yang ditimbulkan.