Aceh Tengah – Rosa Nur Ramadani (16), siswi SMA Negeri 9 Takengon, Aceh Tengah, berhasil menembus grand final Duta Sastra Indonesia 2025. Ia menjadi satu-satunya wakil dari Aceh yang lolos ke ajang literasi tingkat nasional tersebut.
Rosa lahir dari keluarga sederhana di Desa Blang Mancung, Kecamatan Ketol. Ayahnya, Suroso, bekerja sebagai buruh tani sekaligus petani cabe, sementara ibunya, Halimah, membantu di ladang. Di tengah keterbatasan ekonomi, Rosa membuktikan bahwa tekad dan kecintaan pada sastra bisa membawa langkahnya ke panggung nasional.
Sejak SMP, Rosa akrab dengan buku dan menulis. Ia kerap menggunakan nama pena Arumi Nabula dalam karya-karyanya. Beberapa cerpen dan puisinya sudah dibukukan, dan kini ia tengah menyiapkan novel berjudul *Semesta dan Lukanya.
Seleksi Duta Sastra Indonesia berlangsung sejak Juni 2025. Rosa melewati tahap administrasi, tes tulis, wawancara, hingga pelatihan daring bersama mentor nasional. Dari ratusan peserta, terpilih 22 finalis, termasuk Rosa. Sebagai finalis, ia akan menjalankan proyek sosial berupa sosialisasi sastra ke sekolah-sekolah.
Kepala SMA Negeri 9 Takengon, M. Yusup, S.Pd, menyebut pencapaian Rosa menjadi kebanggaan sekolah. “Ia membuktikan bahwa latar belakang bukan penghalang untuk berprestasi,” ujarnya.
Wali kelasnya, Amelia Oktami, S.Pd, menambahkan, Rosa dikenal sebagai siswi pekerja keras dan rendah hati. “Karya-karyanya menyentuh dan penuh makna,” katanya.
Rosa sendiri tetap merendah. “Saya hanya ingin menulis dan berbagi cerita. Doakan saya bisa membawa nama Aceh dan menginspirasi lebih banyak anak muda mencintai literasi,” ujarnya. [SB]