GENTAPOST.CON – LANGSA | Tokoh agama asal Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, Tgk H. Dahlan Yusuf atau Abati Jungka Gajah, menyerukan kepada para orang tua agar memperkuat pengawasan serta memperdalam pendidikan agama bagi anak-anak di tengah derasnya arus teknologi dan media sosial saat ini.
Pesan tersebut disampaikannya dalam ceramah umum dalam rangka Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Dayah Budi Darul Qur’an, pimpinan Tgk. Amir, S.Sos.I, yang berlokasi di Gampong Paya Bujok Beuramo, Kota Langsa, pada Minggu (19/10/2025).
Dalam tausiyahnya, Abati Jungka Gajah menyoroti meningkatnya perilaku kenakalan remaja dan penyimpangan akidah yang, menurutnya, berakar dari lemahnya perhatian dan kontrol orang tua terhadap aktivitas anak, terutama dalam penggunaan media sosial.
“Banyak orang tua hari ini lalai mengawasi anak dalam menggunakan media sosial. Padahal, pengawasan itu harus dilakukan sejak anak kecil hingga mereka tumbuh remaja,” ujar Abati Jungka Gajah di hadapan jamaah yang memenuhi aula dayah.
Ia menegaskan, pendidikan agama dan pengawasan moral tidak cukup hanya diserahkan kepada lembaga pendidikan formal. Peran keluarga, kata Abati, menjadi benteng utama dalam membentuk karakter dan keimanan generasi muda.
“Ilmu itu ibarat pohon. Jika rajin kita beri pupuk dan rawat, maka akan tumbuh subur dan berbuah lebat. Begitu juga dengan ilmu, semakin tekun kita menuntutnya, semakin besar manfaat yang akan kita peroleh,” tuturnya.
Selain memberikan ceramah, Abati Jungka Gajah juga membuka sesi tanya jawab interaktif bersama jamaah. Sejumlah peserta menanyakan persoalan fikih, di antaranya mengenai perbedaan antara zakat dan infak.
Menanggapi hal tersebut, Abati menjelaskan bahwa zakat dan infak memiliki kedudukan hukum yang berbeda dalam ajaran Islam.
“Jangan kita campur antara zakat dan infak. Zakat memiliki ketentuan dan perhitungan yang wajib ditunaikan, sedangkan infak bersifat sukarela dan tidak termasuk dalam hisab seperti zakat,” jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut, Abati Jungka Gajah berharap masyarakat, khususnya para orang tua, dapat kembali memperkuat nilai-nilai pendidikan agama di rumah dan menjadi teladan bagi anak-anaknya.
“Jika sejak kecil anak dibimbing dengan nilai agama, insya Allah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan membawa kebaikan bagi masyarakat,” pungkasnya. [Red]